Balikpapan - Calon ibu kota baru, Provinsi Kalimantan Timur, diproyeksikan masih mengalami defisit produksi beras sebesar 60.000 ton atau setara dengan 10.000 hektare lahan. Karena itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan perlunya penyiapan pasokan bahan pangan sebelum pemindahan ibu kota terlaksana pada 2024 mendatang. Ketika pemindahan ibu kota dimulai, Kalimantan Timur diprediksi akan mengalami lonjakan jumlah penduduk dari saat ini sebanyak 3,5 juta jiwa menjadi sekitar 5 juta jiwa. Namun, menurut Amran hal itu tidak menjadi masalah untuk tanaman hortikultura yang memiliki masa panen lebih cepat selama 2 tahun—3 tahun. “Namun, masih minus tinggal beras 60.000 ton setara 10.000 ha. Tadi saya sudah bicarakan dengan Gubernur Kaltim, dan ternyata masih punya lahan 50.000 ha. Jadi perkara itu selesai. Kami tinggal kirim alat berat ekskavator 10 unit,” kata Menteri Amran di Balikpapan, Sabtu 31 Agustus 2019. Amran berjanji akan mendorong 12 kabupaten untuk melakukan klast