Langsung ke konten utama
Hasil gambar untuk bu risma

Persoalan sampah di Jakarta dianggap Wali Kota Surabaya sudah menakutkan dan mengkhawatirkan. Bagaimana Risma bisa berpendapat demikian?

"Ya aku ngomong medeni (menakutkan), gimana nggak takut lha katanya Bantar Gebang 2021 tutup. Sedangkan baru selesai 2022 (pembangunan TPA), " ujar Risma kepada wartawan di Kebun Bibit II Wonorejo, Selasa (30/7/3019).

"Lha terus selama satu tahun gimana. Sehari saja bisa messy (kacau) nggak keangkut sampahnya. Itupun daya tampungnya tahun 2022 itu hanya 2.200 ton, sedangkan sampahnya 7.500 ton," kata Risma.

Risma pada Senin (29/7) kemarin mendapatkan kunjungan dari Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD DKI Jakarta bersama jajaran Pemda DKI Jakarta. Dalam kesempatan itu, Risma menyampaikan jika pembangunan TPA DKI Jakarta harus dipercepat.

"Kemarin saya ngomong itu harus dipercepat. Karena mereka (Pemprov DKI Jakarta) punya uang. Sebetulnya tidak ada alasan tidak bisa. Mereka lho SILPA Rp 17 trilliun sampai Rp 20 triliun. Kalau itu bisa dipakai, itu tidak usai pakai investasi tendernya. Jadi langsung pakai APBD aja. Dua tahun biasa banyak asing itu, dari negara-negara luar banyak yang bisa menyiapkan aplikasi untuk itu, karena kalau nggak cepet medeni. Coba bayangkan sampah segitu banyak," jelas Risma.

Risma menambahkanyang terpenting ialah menyelesaikan persoalan sampah secepatnya. Bukan hal sampah itu bisa menghasilkan listrik atau apapun.

"Sudah lah nanti hasilnya listrik. Tapi yang terpenting menyelesaikan sampahnya. Ini menakutkan lho sampah itu kalau tidak dikelola dengan baik. Itu penyakit, banjir, macam-macam, bau, coba bayangin kalau nggak keangkut," lanjut Risma.

Risma mendesak persoalan sampah di Jakarta harus segera diselesaikan dengan langkah cepat. Jika tidak, sudah pasti akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Sampah di Jakarta 7500 (ton) per hari, yang dikelola tahun 2022 hanya 2.200 ton. Permasalahannya yang 5 ribu kemana. Katanya Bantar Gebang sampai 2021. Kan itu masalah. Makanya harus diambil tindakan cepat. Karena kalau nggak bahaya banget itu. Ya masak rek ibu kota (banyak sampah) iya kan ndak mungkinkan itu. Itu nggak terangkut seribu aja sudah messy," tandas Risma.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arab Saudi Gelar Turnamen PUBG Mobile

Arab Saudi sedang menggelar festival Jeddah Season tahun ini. Festival ini merupakan ajang bagi pemerintah negara tersebut memperkenalkan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan turis paling populer di dunia. Salah satu acara yang diadakan dalam festival ini adalah turnamen PUBG Mobile. Acara ini digelar oleh General Sports Authority atau badan pemerintah yang bertanggung jawab di bidang olaharaga. Dikutip dari Arab News , Kamis (26/6), turnamen PUBG Mobile ini digelar sejak 15 hingga 21 Juni. Pemenang dalam turnamen ini adalah Ahad Uz Zaman yang berhasil mengalahkan 49 peserta lainnya. Pria berumur 20 tahun itu menuturkan bahwa dirinya masih mahasiswa dan memang banyak menghabiskan waktu untuk bermain PUBG Mobile. Dia pun mengaku kerap dimarahi sang ibu karena kebiasanannya tersebut. "Ibu saya sering marah menanyakan alasan saya selalu memainkan game ini setiap saat. Jadi, saya sangat senang bisa menggunakan kemampuan PUBG Mobile yang dimiliki (untuk turnamen)

Pak Anies, Warga Muara Baru Beli Air Bersih sampai Rp 50 Ribu Per Hari

Warga RT 019 RW 017, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah terbiasa dengan krisis air bersih, baik saat musim hujan maupun kemarau. Warga yang memasang mesin pompa Perusahaan Air Minum (PAM) pun tidak bertahan lama. "Bukan kekurangan air, dari dulu juga udah kekurangan air. Saya masang PAM bertahan 6 bulan, yang keluar cuma lumpur. Saya mau ngisi (bak) air nggak ada," ujar salah seorang warga, Yuyun, saat ditemui di kediamannya, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (24/7/2019). Yuyun, yang merupakan ibu tiga anak, merasa rugi ketika memasang mesin PAM. Mesin yang sudah dipasang tidak mengeluarkan air, malah Yuyun dikenai beban biaya. "Di sini mah rugi masang (pompa air), ya kita baru masang sudah mati, nambahin beban (biaya) air, nggak keluar aja nambahin beban. Saya masang tahun berapa itu, disuruh bayar, padahal mah keluar juga nggak. Bayar ke PAM," katanya sambil mengupas bawang bersama teman-temannya. Untuk mendapatkan air bersih per hari,

Heboh Polisi ‘Terseret’ di Kap Mobil: Polantas dapat Hadiah & Terungkap Pelaku adalah Mahasiswa S2

Media sosial geger akibat adanya video polantas yang ‘terseret’ di kap mobil akibat mau menilang mobil yang melanggar peraturan lalu lintas. Sosok polantas tersebut menuai pujian berkat aksi heroiknya dalam menjalankan tugas. Yuk, cari tahu lebih lanjut soal kejadian viral tersebut. Video polantas yang beraksi dengan ‘nemplok’ di kap mobil pada saat mau menilang menjadi sorotan. Diketahui, polisi tersebut hendak menilang tapi si pengemudi terus melajukan mobilnya. Akhirnya polisi yang berada di depan menempel di kap mobil dan diseret. Beruntung tidak ada yang terluka akibat kejadian ini. Tidak heran aksi polantas ini menuai pujian dari warganet. Di video tersebut, dia tampak nekat turun dari mobil meski mobil tidak melambat sehingga dia harus berlari mundur dengan susah payah sambil menjaga keseimbangan. Karena aksinya itu, ponselnya sampai terjatuh dan terbelah. Menurut keterangan Kepala Bidang Humas Jabar Kombes Pol Trunoyudo , Wisnu Andiko , peristiwa tersebut terjadi Kamis siang