Moh Adil Fikri Amruloh meninggal sesaat setelah makan sempol. Begini detik-detik bocah berusia 8 tahun warga Dusun Bakalan Rt 4 Rw 5, Desa/Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, terakhir hingga ajal menjemputnya.
Pada Minggu (28/7/2019) korban diketahui membeli jajanan sempol di warung Bu Bentik, dekat rumahnya. Korban membeli sempol Rp 4.000 dan mendapatkan 8 biji sempol.
Tiga saksi melihat, korban makan sempol tersebut habis enam biji. Tiba-tiba mereka melihat korban memukul-mukul dadanya dan minta minum.
"Ada tiga saksi yang melihat kejadian itu di warung Bu Bentik. Awalnya semua normal, sampai korban makan sempol habis enam. Tiba-tiba mukul-mukul dadanya terus minta minum," kata Kapolsek Wonodadi AKP Yoni dikonfirmasi detikcom, Senin (29/7/2019).
Melihat kondisi itu, lanjut Yoni, beberapa saksi mendekati korban berusaha memasukkan minuman ke dalam mulutnya. Namun air tak bisa masuk ke tenggorokan korban. Korban lalu duduk di tanah dan berguling-guling dengan kondisi mulut menggigit seperti menahan sakit.
Karena kondisi korban makin mengkhawatirkan, seorang saksi lalu membonceng naik sepeda motor dibawa ke Puskesmas Wonodadi. Namun pihak puskesmas tidak mampu menangani. Mereka lalu merujuk korban ke RS Itihad Togokan, Srengat.
"Namun setelah sampai di rumah sakit dan mendapatkan perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia.
Hasil keterangan dr Hernanda yang memeriksanya, korban meninggal karena tersedak makanan dan kemungkinan penyakit epilepsi," ungkapnya.
Yoni menambahkan, dari keterangan beberapa keluarganya, korban memang anak yang doyan makan. Namun punya kebiasaan buruk. Jika makan seperti terburu-buru, sering apabila makan belum habis ditenggorokan langsung dijejali makanan lagi.
"Keluarganya cerita, korban ini punya kebiasaan buruk saat makan. Selalu terburu-buru. Belum habis yang dimulut sudah dimasuki lagi," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar