Langsung ke konten utama

Hampir 40 Kg Kokai Ditemukan di Pesawat Militer Presiden Brazil ke KTT G20

 Hampir 40 Kg Kokain Ditemukan di Pesawat Militer Presiden Brazil ke KTT G20

Seorang anggota awak angkatan udara Brazil yang akan menemani Presiden Jair Bolsonaro ke KTT G20 ke Tokyo ditangkap di Spanyol. Pasalnya, pihak keamanan menemukan sebuah koper yang berisi kokain hampir 40 kilogram.

Penerbang yang tidak disebutkan namanya itu berada di pesawat cadangan yang diyakini membawa anggota tim keamanan Bolsonaro saat pemimpin Brazil itu menuju Jepang dengan pesawat lain.

Selama pemeriksaan keamanan ketika pesawat angkatan udara Brazil singgah di Seville, Spanyol, pihak keamanan menemukan 39 kilogram milik awak pesawat itu dalam 37 tas di dalam koper kecil.

"Dia bahkan tidak mencoba untuk menyamarkannya di dalam pakaian," kata surat kabar Spanyol El Pais mengutip sumber polisi Sipil Guardia.

Bolsonaro mengkonfirmasi penangkapan itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam.

"Saya segera memerintahkan menteri pertahanan untuk bekerja sama dengan polisi Spanyol untuk mengungkapkan fakta dan bekerja sama dengan setiap tahap penyelidikan, serta untuk memulai penyelidikan oleh polisi militer," katanya.

“Ada sekitar 300.000 pria dan wanita di angkatan bersenjata yang dilatih untuk menegakkan prinsip-prinsip etika dan moralitas tertinggi. Jika penerbang itu terbukti melakukan kejahatan, ia akan diadili dan dihukum sesuai dengan hukum,” imbuhnya seperti dilansir Telegraph, Jumat (28/6/2019).

Menurut Guardia Civil, penerbang itu telah ditahan di Seville, sementara penyelidikan diluncurkan atas tujuan dari obat-obatan terlarang tersebut.

Menurut situs web berita UOL Brasil, penangkapan penerbang itu menyebabkan perubahan rencana untuk kontingen Bolsonaro, yang memutuskan untuk menghentikan persinggahan bahan bakar di Lisbon alih-alih Seville, seperti yang telah dinyatakan dalam rencana perjalanan resminya.

Kantor pers presiden tidak menjelaskan alasan perubahan itu dan apakah itu terkait dengan penyitaan obat-obatan dari anggota delegasinya.

Bolsonaro sendiri berpotensi harus menahan malu di KTT G20 setelah membuat serangkaian leluacan yang mengaikan Jepang dengan ukuran kecil. Saat bertemu dengan seorang pria Jepang di bandara Manaus pada bulan Mei, Presiden Brasil itu meletakkan ibu jari dan telunjuknya dalam gerakan menyindir, sebelum bertanya: "Apakah semuanya kecil di sana?"

Beberapa hari kemudian dia merujuk kemungkinan kurangnya ruang lingkup dalam paket reformasi pensiun dengan menggunakan frase "gaya Jepang". 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperkirakan Desa Bantarhuni yang berada di Kabupaten Indramayu terancam kekeringan ekstrem, karena selama kurang lebih 60 hari tidak turun hujan. "Yang berpotensi kekeringan ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu yaitu Desa Bantarhuni, Kecamatan Gantar," kata Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (27/6/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indramayu Terancam Kekeringan Ekstrem, 60 Hari Tak Turun Hujan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/09111891/indramayu-terancam-kekeringan-ekstrem-60-hari-tak-turun-hujan.

Editor : David Oliver Purba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bila Garuda Turunkan Tarif Tiket Pesawat, Maskapai Lain akan Ikuti

Mahalnya harga tiket pesawat memancing kekecewaan masyarakat. Di media sosial, para netizen bahkan membuat tagar #PecatBudiKarya beberapa hari lalu. Ekonom institute for Development of Economis and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai, Mentri perhubungan Budi Karya Sumadi perlu lebih berani untuk mengambil kebijakan. Kebijakan tersebut ialah  dengan menurunkan tarif batas atas tiket pesawat. Sebab hal ini diyakini akan membuat maskapai menurunkan harga tiketnya. "Tarif batas atas masih terlalu tinggi dan belum untungkan konsumen," ujar Bhima,Jakarta, sabtu(11/05/2019). Bhima mengatakan, naiknya harga tiket pesawat sudah terasa pada sektor lain, seperti hotel, restoran makanan minuman, dan jasa penunjang pariwisata lainnya. Bila dibiarkan, dikhawartirkan akan memicu gelombang PHK pada sektor pariwisata. Berdasarkan data BPS, jumlah penumpang angkutan udara domestik hanya 12,3 juta orang pada januari-februari 2019 karena mahalnya harga tiket pesawat. ...

Arab Saudi Gelar Turnamen PUBG Mobile

Arab Saudi sedang menggelar festival Jeddah Season tahun ini. Festival ini merupakan ajang bagi pemerintah negara tersebut memperkenalkan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan turis paling populer di dunia. Salah satu acara yang diadakan dalam festival ini adalah turnamen PUBG Mobile. Acara ini digelar oleh General Sports Authority atau badan pemerintah yang bertanggung jawab di bidang olaharaga. Dikutip dari Arab News , Kamis (26/6), turnamen PUBG Mobile ini digelar sejak 15 hingga 21 Juni. Pemenang dalam turnamen ini adalah Ahad Uz Zaman yang berhasil mengalahkan 49 peserta lainnya. Pria berumur 20 tahun itu menuturkan bahwa dirinya masih mahasiswa dan memang banyak menghabiskan waktu untuk bermain PUBG Mobile. Dia pun mengaku kerap dimarahi sang ibu karena kebiasanannya tersebut. "Ibu saya sering marah menanyakan alasan saya selalu memainkan game ini setiap saat. Jadi, saya sangat senang bisa menggunakan kemampuan PUBG Mobile yang dimiliki (untuk turnamen)...

Ratusan 'Bangkai' TransJakarta Mangkrak, Pemprov DKI Gugat Perusahaan Pengadaan di Era Jokowi-Ahok

Ratusan bus TransJakarta hasil pengadaan tahun anggaran 2013 teronggok di lahan depan Rumah Sakit Karya Bakti Pertiwi , Jalan Raya Dramaga, Bogor . Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat jumlah "bangkai" bis tersebut mencapai 483 unit. Masalah ini menjadi PR bagi Pemprov DKI Jakarta. Di bawah kepemimpinan Anies Baswedan , masalah ini akan dibawa ke ranah hukum. Pemprov akan menggugat para perusahaan penyedia pengadaan bus TransJakarta tersebut.  "Ditindaklanjuti dibawa ke ranah hukum," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dilansir dari CNBC Indonesia, Jumat (26/7). "Untuk pengembalian 20 persen uang muka yang sudah diterima." Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) , tercacat bahwa Pemprov DKI sudah membayar uang muka untuk pengadaan bus sebesar Rp 110 miliar. Namun, perjanjian pengadaan dengan pihak ketiga, dalam hal ini, adalah sejumlah perusahaan yang sempat memenangkan lelang tender pengadaan b...