nasa telah mengecam upaya terbaru dari program luar angkasa India dan
mengkritik negara itu karena mempertaruhkan nyawa. Badan antariksa AS
itu mengatakan bahwa uji coba rudal anti-satelit baru-baru ini dapat
membahayakan astronot yang saat ini berada di atas stasiun luar angkasa internasional (ISS) yang mengorbit.
Pada tanggal 27 Maret lalu, perdana menteri India Narendra Modi mengumumkan bahwa negara tersebut telah berhasil menembak jatuh salah satu satelit orbitnya sendiri, dengan menyatakan India sekarang memiliki 'kekuatan di luar angkasa'. Tetapi menurut NASA, itu berarti menimbulkan risiko tabrakan puing-puing dengan ISS naik menjadi 44 persen setelahnya.
![Perdana menteri India Narendra Modi. [AFP/Dibyangshu Sarkar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/04/95749-narendra-modi.jpg)
Administrator badan antariksa Amerika, Jim Bridenstine, memperingatkan staf pada hari Senin (1/4/2019) tentang tambahan 400 potongan puing orbital yang diciptakan dari penghancuran satelit India.
"Ini tidak dapat diterima dan NASA harus menjelaskan tentang apa dampaknya bagi kita," Kata Bridenstine
Menurutnya, uji coba rudal anti-satelit India itu secara sengaja membuat bidang puing orbital tidak kompatibel dengan penerbangan luar angkasa manusia.
NASA sekarang melacak sekitar 60 buah rudal yang berdiameter 10cm atau lebih besar, dengan 24 yang telah melampaui puncak ISS, yang digambarkan oleh Bridenstine sebagai hal yang mengerikan.
"Kita harus menjelaskan ke semua orang di dunia, kita satu-satunya agen di pemerintah federal yang mempertaruhkan nyawa manusia di sini. Dan tidak dapat diterima bagi kami untuk mengizinkan orang membuat bidang puing orbital yang membahayakan orang-orang kami," jelasnya
![Stasiun luar angkasa. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/10/23/93853-stasiun-luar-angkasa.jpg)
Kementerian urusan luar negeri India menegaskan bahwa risiko dari Misi Shakti rendah.
"Test dilakukan di atmosfer yang lebih
rendah untuk memastikan bahwa tidak ada puing-puing ruang. Apa pun puing
yang dihasilkan akan membusuk dan jatuh kembali ke bumi dalam beberapa
minggu," ucapnya.
Hal ini dibenarkan Bridenstin.
"Cukup rendah di orbit Bumi sehingga seiring waktu semua ini akan hilang," katanya.
India adalah negara keempat yang memiliki memperagakan senjata anti-satelit (Asat), setelah AS, Rusia dan China. [Metro]
Pada tanggal 27 Maret lalu, perdana menteri India Narendra Modi mengumumkan bahwa negara tersebut telah berhasil menembak jatuh salah satu satelit orbitnya sendiri, dengan menyatakan India sekarang memiliki 'kekuatan di luar angkasa'. Tetapi menurut NASA, itu berarti menimbulkan risiko tabrakan puing-puing dengan ISS naik menjadi 44 persen setelahnya.
![Perdana menteri India Narendra Modi. [AFP/Dibyangshu Sarkar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/04/95749-narendra-modi.jpg)
Administrator badan antariksa Amerika, Jim Bridenstine, memperingatkan staf pada hari Senin (1/4/2019) tentang tambahan 400 potongan puing orbital yang diciptakan dari penghancuran satelit India.
"Ini tidak dapat diterima dan NASA harus menjelaskan tentang apa dampaknya bagi kita," Kata Bridenstine
Menurutnya, uji coba rudal anti-satelit India itu secara sengaja membuat bidang puing orbital tidak kompatibel dengan penerbangan luar angkasa manusia.
NASA sekarang melacak sekitar 60 buah rudal yang berdiameter 10cm atau lebih besar, dengan 24 yang telah melampaui puncak ISS, yang digambarkan oleh Bridenstine sebagai hal yang mengerikan.
"Kita harus menjelaskan ke semua orang di dunia, kita satu-satunya agen di pemerintah federal yang mempertaruhkan nyawa manusia di sini. Dan tidak dapat diterima bagi kami untuk mengizinkan orang membuat bidang puing orbital yang membahayakan orang-orang kami," jelasnya
![Stasiun luar angkasa. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/10/23/93853-stasiun-luar-angkasa.jpg)
Kementerian urusan luar negeri India menegaskan bahwa risiko dari Misi Shakti rendah.
Hal ini dibenarkan Bridenstin.
"Cukup rendah di orbit Bumi sehingga seiring waktu semua ini akan hilang," katanya.
India adalah negara keempat yang memiliki memperagakan senjata anti-satelit (Asat), setelah AS, Rusia dan China. [Metro]
Komentar
Posting Komentar