Masyarakat pantai selatan Kabupaten Malang diminta selalu waspada terhadap potensi terjadinya gempa dan tsunami. Karena wilayah yang berada di area pergerakan aktif lempeng Indo-Australia dan Euroasia.
"Tetap waspada terkait dengan gejala-gejala yang menimbulkan tsunami atau tidak. Karena pasti akan ada tanda-tanda tertentu, tidak panik," kata Bambang Istiawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Minggu (21/7).
Bambang menegaskan, setiap laut mesti mempunyai potensi tsunami yang sampai sekarang belum ada keilmuan yang bisa memperkirakan kapan terjadinya. Seperti diibaratkan gunung berapi, pasti akan berpotensi meletus tetapi tidak tahu kapan meletusnya.
"Berkaitan dengan itu, kami waspada, artinya bahwa tanda-tanda tsunami itu ada. Kita memiliki waktu sekitar 15 menit untuk bisa menjauh dari titik pantai," katanya.
Kabupaten Malang memiliki titik wisata pantai di sepanjang selatan pulau Jawa. Masyarakat pinggiran pantai sebanyak 19 Desa yang tersebar di 6 kecamatan yaitu Ampelgading, Tirtoyudho, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Donomulyo.
Mereka telah mendapatkan beberapa pemahaman dan sosialisasi menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami, terutama di desa tangguh bencana.
"Mereka sudah memahami, misalkan kalau terjadi gelombang surut secara mendadak. Mereka tidak akan mencari ikan yang bergeletakan, tetapi paham kalau itu tanda terjadi tsunami," ungkapnya.
Jika terjadi tsunami atau tanda-tanda awal dipastikan akan secara cepat diumumkan. Masyarakat akan merespons tanda-tanda tersebut dengan memanfaatkan petunjuk arah yang terpasang.
"Itu sudah diketahui bagi penduduk pesisir. Tetap waspada, tidak panik, menghadapi bencana harus tenang, sehingga dengan sadar untuk menyelamatkan diri," tegasnya.
Pakar tsunami Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko mengatakan adanya potensi gempa megathrust Magnitudo 8,8 di selatan Jawa. Segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan selatan Selat Sunda. Akibatnya muncul potensi gempa megathrust dengan Magnitudo 8,5 hingga Magnitudo 8,8 dan menimbulkan gelombang tsunami 20 meter.
Berdasarkan permodelan, gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer. Daerah yang berpotensi terkena dampak gelombang tsunami jika terjadi gempa megathrust di selatan Jawa, khususnya di selatan DIY cukup panjang yaitu dari Cilacap hingga ke Jawa Timur.
Komentar
Posting Komentar