Langsung ke konten utama

Banjir Simpati, Bantuan Mengalir untuk Nining si Guru Honorer

Bantuan mulai mengalir untuk Nining, guru honorer yang tinggal di toilet.












Bantuan mulai mengalir untuk Nining (44), guru honorer yang tinggal satu atap dengan toilet di sekolah tempatnya mengajar, SDN Karyabuana 3, Kampung Cimapag, Desa Karyabuana, Kabupaten Pandeglang, Banten. Bantuan ini berupa bahan material bangunan dan uang tunai.

Rumah Nining dan suaminya, Eby (46), yang hancur karena sudah lapuk, kini akan dibangun kembali dengan material bangunan dan sumbangan dari para donatur. Salah seorang yang ikut menyumbang di antaranya adalah Kapolres Pandeglang, AKBP
Indra Lutrianto.

"Saya datang ke sini (rumah Guru Nining), kebetulan juga ada kegiatan di dekat sini. Saya baca pemberitaan yang sedang heboh di Pandeglang ini," kata Indra Lutrianto, di rumah Guru Nining, Rabu, 17 Juli 2019.

Indra mengaku prihatin dengan kondisi pahlawan tanpa tanda jasa itu. Tetap mendidik murid, namun tidak memiliki tempat tinggal yang layak, karena keterbatasan ekonomi.
Nining dan suaminya harus putar otak dan bekerja keras, untuk bertahan hidup dan menyekolahkan putra putrinya. Adapun putra pertamanya telah lulus SMA dan kini merantau ke Jakarta untuk bekerja.

Sedangkan, putri keduanya tengah mengenyam pendidikan di Ponpes Darul Ullum, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Honor Nining sebagai guru hanya Rp350 ribu yang disimpan untuk biaya pendidikan anaknya. Untuk menopang kebutuhan sehari-hari, ia mengandalkan pendapatan dari warung jualan jajan anak-anak di dalam sekolah SDN Karyabuana 3.

"Saya melihat dan datang kesini, tadi memang kondisi rumah Ibu Nining ini temboknya mepet dengan WC, di sebelahnya dibangun (rumah)," jelasnya.

Usai berbincang dengan Nining, Indra mengungkapkan kalau guru honorer itu masih berharap bisa menjadi guru dengan status PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Indra berjanji akan membicarakan keinginan Nining dengan Bupati Pandeglang, Irna Narulita maupun dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pandeglang.

"Mungkin akan saya sampaikan ke Bupati, atau kepada kepala Dinas Pendidikan, supaya bisa menindaklanjuti keinginan dari ibu guru Nining," ujarnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arab Saudi Gelar Turnamen PUBG Mobile

Arab Saudi sedang menggelar festival Jeddah Season tahun ini. Festival ini merupakan ajang bagi pemerintah negara tersebut memperkenalkan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan turis paling populer di dunia. Salah satu acara yang diadakan dalam festival ini adalah turnamen PUBG Mobile. Acara ini digelar oleh General Sports Authority atau badan pemerintah yang bertanggung jawab di bidang olaharaga. Dikutip dari Arab News , Kamis (26/6), turnamen PUBG Mobile ini digelar sejak 15 hingga 21 Juni. Pemenang dalam turnamen ini adalah Ahad Uz Zaman yang berhasil mengalahkan 49 peserta lainnya. Pria berumur 20 tahun itu menuturkan bahwa dirinya masih mahasiswa dan memang banyak menghabiskan waktu untuk bermain PUBG Mobile. Dia pun mengaku kerap dimarahi sang ibu karena kebiasanannya tersebut. "Ibu saya sering marah menanyakan alasan saya selalu memainkan game ini setiap saat. Jadi, saya sangat senang bisa menggunakan kemampuan PUBG Mobile yang dimiliki (untuk turnamen)

Pak Anies, Warga Muara Baru Beli Air Bersih sampai Rp 50 Ribu Per Hari

Warga RT 019 RW 017, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah terbiasa dengan krisis air bersih, baik saat musim hujan maupun kemarau. Warga yang memasang mesin pompa Perusahaan Air Minum (PAM) pun tidak bertahan lama. "Bukan kekurangan air, dari dulu juga udah kekurangan air. Saya masang PAM bertahan 6 bulan, yang keluar cuma lumpur. Saya mau ngisi (bak) air nggak ada," ujar salah seorang warga, Yuyun, saat ditemui di kediamannya, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (24/7/2019). Yuyun, yang merupakan ibu tiga anak, merasa rugi ketika memasang mesin PAM. Mesin yang sudah dipasang tidak mengeluarkan air, malah Yuyun dikenai beban biaya. "Di sini mah rugi masang (pompa air), ya kita baru masang sudah mati, nambahin beban (biaya) air, nggak keluar aja nambahin beban. Saya masang tahun berapa itu, disuruh bayar, padahal mah keluar juga nggak. Bayar ke PAM," katanya sambil mengupas bawang bersama teman-temannya. Untuk mendapatkan air bersih per hari,

Heboh Polisi ‘Terseret’ di Kap Mobil: Polantas dapat Hadiah & Terungkap Pelaku adalah Mahasiswa S2

Media sosial geger akibat adanya video polantas yang ‘terseret’ di kap mobil akibat mau menilang mobil yang melanggar peraturan lalu lintas. Sosok polantas tersebut menuai pujian berkat aksi heroiknya dalam menjalankan tugas. Yuk, cari tahu lebih lanjut soal kejadian viral tersebut. Video polantas yang beraksi dengan ‘nemplok’ di kap mobil pada saat mau menilang menjadi sorotan. Diketahui, polisi tersebut hendak menilang tapi si pengemudi terus melajukan mobilnya. Akhirnya polisi yang berada di depan menempel di kap mobil dan diseret. Beruntung tidak ada yang terluka akibat kejadian ini. Tidak heran aksi polantas ini menuai pujian dari warganet. Di video tersebut, dia tampak nekat turun dari mobil meski mobil tidak melambat sehingga dia harus berlari mundur dengan susah payah sambil menjaga keseimbangan. Karena aksinya itu, ponselnya sampai terjatuh dan terbelah. Menurut keterangan Kepala Bidang Humas Jabar Kombes Pol Trunoyudo , Wisnu Andiko , peristiwa tersebut terjadi Kamis siang