Langsung ke konten utama

Fahri Hamzah Nilai Wajar Fresh Graduate UI Ogah Digaji Rp 8 Juta

Fahri Hamzah Nilai Wajar Fresh Graduate UI Ogah Digaji Rp 8 Juta

Baru-baru ini dunia maya sedang dihebohkan dengan pengakuan seorang fresh graduate dari Universitas Indonesia (UI) pasca menolak tawaran kerja sebuah perusahaan. Ia menolak pekerjaan itu karena tidak cocok dengan gaji yang ditawarkan. Menurutnya, gaji Rp 8 juta per bulan yang ditawarkan perusahaan masih terlalu rendah.

Tak ayal curahan hati yang diunggah melalui Instagram Story ini menjadi bulan-bulanan warganet. Banyak pihak mengecam status ini dan menilai sang pemilik sebagai seseorang yang tidak bersyukur.

 Namun sepertinya Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah punya pendapat yang berbeda. Sebagai sesama alumnus, Fahri menilai wajar bila lulusan UI berharap mendapat gaji yang tinggi, sekalipun berstatus fresh graduate. "Dari dulu anak UI memang merasa punya standar gaji yang lebih tinggi daripada fresh graduate dari kampus-kampus lain," kata Fahri yang resmi lulus dari Fakultas Ekonomi UI pada 1997.

Oleh karena itu banyak lulusan UI yang langsung mengincar perusahaan besar. Mereka tak ragu-ragu memasukkan lamaran ke perusahaan yang berkantor di kawasan Sudirman dan Thamrin, Jakarta, yang terkenal sebagai "sarang" perusahaan yang bersedia menggaji tinggi karyawannya.

"Itu (kawasan Sudirman dan Thamrin) adalah tempat bagi yang kita sebut the best paid fresh graduate," ujarnya, dilansir dari Kompas, Jumat (26/7). "Atau tempat bagi lulusan baru yang dibayar dengan bayaran terbaik."

Karenanya ia menilai wajar jika lulusan UI saat ini punya standar yang lebih tinggi daripada pendahulunya. Namun yang terpenting, katanya, lulusan UI harus punya kemampuan dan skill yang tinggi pula bila menuntut gaji yang tinggi.

"Menurut saya itu biasa saja karena itu sama dengan biaya atau harga pada pasar kerja," ujarnya. "Setiap pasar tenaga kerja ada rate-nya, ada price-nya, ada harganya, dan itu normal saja untuk diperdebatkan."

Sebelumnya diberitakan seorang alumnus UI, yang tak diketahui siapa namanya dan dari jurusan apa, mengaku menolak pekerjaan dari sebuah perusahaan. Ia menilai gaji yang ditawarkan terlalu rendah.

Namun statusnya yang terkesan meremehkan alumnus kampus lain membuat banyak orang geram. Alhasil tagar "Lulusan UI" dan #gaji8juta sempat memuncaki daftar trending topic Indonesia selama dua hari berturut-turut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arab Saudi Gelar Turnamen PUBG Mobile

Arab Saudi sedang menggelar festival Jeddah Season tahun ini. Festival ini merupakan ajang bagi pemerintah negara tersebut memperkenalkan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan turis paling populer di dunia. Salah satu acara yang diadakan dalam festival ini adalah turnamen PUBG Mobile. Acara ini digelar oleh General Sports Authority atau badan pemerintah yang bertanggung jawab di bidang olaharaga. Dikutip dari Arab News , Kamis (26/6), turnamen PUBG Mobile ini digelar sejak 15 hingga 21 Juni. Pemenang dalam turnamen ini adalah Ahad Uz Zaman yang berhasil mengalahkan 49 peserta lainnya. Pria berumur 20 tahun itu menuturkan bahwa dirinya masih mahasiswa dan memang banyak menghabiskan waktu untuk bermain PUBG Mobile. Dia pun mengaku kerap dimarahi sang ibu karena kebiasanannya tersebut. "Ibu saya sering marah menanyakan alasan saya selalu memainkan game ini setiap saat. Jadi, saya sangat senang bisa menggunakan kemampuan PUBG Mobile yang dimiliki (untuk turnamen)

Pak Anies, Warga Muara Baru Beli Air Bersih sampai Rp 50 Ribu Per Hari

Warga RT 019 RW 017, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah terbiasa dengan krisis air bersih, baik saat musim hujan maupun kemarau. Warga yang memasang mesin pompa Perusahaan Air Minum (PAM) pun tidak bertahan lama. "Bukan kekurangan air, dari dulu juga udah kekurangan air. Saya masang PAM bertahan 6 bulan, yang keluar cuma lumpur. Saya mau ngisi (bak) air nggak ada," ujar salah seorang warga, Yuyun, saat ditemui di kediamannya, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (24/7/2019). Yuyun, yang merupakan ibu tiga anak, merasa rugi ketika memasang mesin PAM. Mesin yang sudah dipasang tidak mengeluarkan air, malah Yuyun dikenai beban biaya. "Di sini mah rugi masang (pompa air), ya kita baru masang sudah mati, nambahin beban (biaya) air, nggak keluar aja nambahin beban. Saya masang tahun berapa itu, disuruh bayar, padahal mah keluar juga nggak. Bayar ke PAM," katanya sambil mengupas bawang bersama teman-temannya. Untuk mendapatkan air bersih per hari,

Heboh Polisi ‘Terseret’ di Kap Mobil: Polantas dapat Hadiah & Terungkap Pelaku adalah Mahasiswa S2

Media sosial geger akibat adanya video polantas yang ‘terseret’ di kap mobil akibat mau menilang mobil yang melanggar peraturan lalu lintas. Sosok polantas tersebut menuai pujian berkat aksi heroiknya dalam menjalankan tugas. Yuk, cari tahu lebih lanjut soal kejadian viral tersebut. Video polantas yang beraksi dengan ‘nemplok’ di kap mobil pada saat mau menilang menjadi sorotan. Diketahui, polisi tersebut hendak menilang tapi si pengemudi terus melajukan mobilnya. Akhirnya polisi yang berada di depan menempel di kap mobil dan diseret. Beruntung tidak ada yang terluka akibat kejadian ini. Tidak heran aksi polantas ini menuai pujian dari warganet. Di video tersebut, dia tampak nekat turun dari mobil meski mobil tidak melambat sehingga dia harus berlari mundur dengan susah payah sambil menjaga keseimbangan. Karena aksinya itu, ponselnya sampai terjatuh dan terbelah. Menurut keterangan Kepala Bidang Humas Jabar Kombes Pol Trunoyudo , Wisnu Andiko , peristiwa tersebut terjadi Kamis siang