Langsung ke konten utama

Pertemuan Jokowi dan Prabowo disebut tak akan bahas jatah menteri

Pertemuan Jokowi dan Prabowo disebut tak akan bahas jatah menteri

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto, disebut-sebut akan digelar dalam waktu dekat. Pertemuan itu disebutk tak akan membahas jatah menteri bagi Partai Gerindra di kabinet Jokowi-Ma’ruf.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani. Menurut Arsul, Presiden Jokowi kemungkinan akan bertemu Prabowo Subianto pada bulan ini atau Juli 2019. Namun demikian, lebih tepatnya belum diketahui secara pasti.

“Faktornya adalah apakah kemudian waktunya cocok apa tidak. Saat ini tinggal mencocokkan saja waktu antara kedua tokoh tersebut,” kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis, (4/7).

Arsul tak menampik jika kedua tokoh tersebut memiliki kesibukan masing-masing. Karena itu, sampai saat ini belum ditemui waktu yang tepat. Namun demikian, ia meyakini tensi politik antara keduanya sudah lebih cair setelah putusan Mahkamah Konstitusi. 

“Kalau Pak Prabowo punya kesibukan, apalagi Pak Jokowi sebagai kepala pemerintahan. Tetapi kami meyakini kerena sekarang ini sudah lebih cair. Maka dalam waktu dekat, tidak lama lagi. Insyaallah masih di bulan Juli ini,” ucap Arsul.

Terkait isi pembicaraan antara kedua tokoh bangsa itu, Arsul menyebut, keduanya tak akan membicarakan soal bagi-bagi kursi menteri seperti saat ini yang santer dipergunjingkan. Menurutnya, isi pembicaraan hanya sebatas penurunan tensi politik pascapilpres.

"Saya kira yang akan dibicarakan pertama ya, bagaimana agar efek-efek negatif dari pilpres berupa keterbelahan itu bisa kita sembuhkan, bisa kita selesaikan dalam waktu yang secepat-cepatnya," katanya.

Arsul pun merasa, dalam pertemuan awal itu tak menutup kemungkinan kedua kontestan Pilpres 2019 itu bakal membahas visi-misi dan program di periode selanjutnya, Sebab Arsul memandang banyak visi misi dari Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf yang beririsan, namun waktunya saja yang berbeda.

"Nah tentu bisa jadi juga kemudian bagaimana program-program yang diinginkan oleh Pak Prabowo, Pak Sandi itu juga bisa masuk menjadi programnya Pak Jokowi-Maruf, saya kira itu saja. Kalau hal-hal lain yang pragmatis, itu menurut saya hal yang malah sekunder, kalau pun ada bukan primer," katanya.

Lebih lanjut, Arsul meyakini pertemuan antara Jokowi dan Prabowo dalam waktu dekat ini akan meredakan ketegangan di masyarakat yang sempat meningkat akibat persaingan Pilpres 2019.
"Karena belum bertemu saja, kalau kita lihat trennya sekarang sudah lebih baik. Pelan-pelan juga turun. Tentu masih ada di sana sini letupan-letupan ketidakpuasan, hoaks dan lain sebagainya, tapi saya kira sekarang sudah mulai lebih baik," kata Arsul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arab Saudi Gelar Turnamen PUBG Mobile

Arab Saudi sedang menggelar festival Jeddah Season tahun ini. Festival ini merupakan ajang bagi pemerintah negara tersebut memperkenalkan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan turis paling populer di dunia. Salah satu acara yang diadakan dalam festival ini adalah turnamen PUBG Mobile. Acara ini digelar oleh General Sports Authority atau badan pemerintah yang bertanggung jawab di bidang olaharaga. Dikutip dari Arab News , Kamis (26/6), turnamen PUBG Mobile ini digelar sejak 15 hingga 21 Juni. Pemenang dalam turnamen ini adalah Ahad Uz Zaman yang berhasil mengalahkan 49 peserta lainnya. Pria berumur 20 tahun itu menuturkan bahwa dirinya masih mahasiswa dan memang banyak menghabiskan waktu untuk bermain PUBG Mobile. Dia pun mengaku kerap dimarahi sang ibu karena kebiasanannya tersebut. "Ibu saya sering marah menanyakan alasan saya selalu memainkan game ini setiap saat. Jadi, saya sangat senang bisa menggunakan kemampuan PUBG Mobile yang dimiliki (untuk turnamen)

Pak Anies, Warga Muara Baru Beli Air Bersih sampai Rp 50 Ribu Per Hari

Warga RT 019 RW 017, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah terbiasa dengan krisis air bersih, baik saat musim hujan maupun kemarau. Warga yang memasang mesin pompa Perusahaan Air Minum (PAM) pun tidak bertahan lama. "Bukan kekurangan air, dari dulu juga udah kekurangan air. Saya masang PAM bertahan 6 bulan, yang keluar cuma lumpur. Saya mau ngisi (bak) air nggak ada," ujar salah seorang warga, Yuyun, saat ditemui di kediamannya, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (24/7/2019). Yuyun, yang merupakan ibu tiga anak, merasa rugi ketika memasang mesin PAM. Mesin yang sudah dipasang tidak mengeluarkan air, malah Yuyun dikenai beban biaya. "Di sini mah rugi masang (pompa air), ya kita baru masang sudah mati, nambahin beban (biaya) air, nggak keluar aja nambahin beban. Saya masang tahun berapa itu, disuruh bayar, padahal mah keluar juga nggak. Bayar ke PAM," katanya sambil mengupas bawang bersama teman-temannya. Untuk mendapatkan air bersih per hari,

Heboh Polisi ‘Terseret’ di Kap Mobil: Polantas dapat Hadiah & Terungkap Pelaku adalah Mahasiswa S2

Media sosial geger akibat adanya video polantas yang ‘terseret’ di kap mobil akibat mau menilang mobil yang melanggar peraturan lalu lintas. Sosok polantas tersebut menuai pujian berkat aksi heroiknya dalam menjalankan tugas. Yuk, cari tahu lebih lanjut soal kejadian viral tersebut. Video polantas yang beraksi dengan ‘nemplok’ di kap mobil pada saat mau menilang menjadi sorotan. Diketahui, polisi tersebut hendak menilang tapi si pengemudi terus melajukan mobilnya. Akhirnya polisi yang berada di depan menempel di kap mobil dan diseret. Beruntung tidak ada yang terluka akibat kejadian ini. Tidak heran aksi polantas ini menuai pujian dari warganet. Di video tersebut, dia tampak nekat turun dari mobil meski mobil tidak melambat sehingga dia harus berlari mundur dengan susah payah sambil menjaga keseimbangan. Karena aksinya itu, ponselnya sampai terjatuh dan terbelah. Menurut keterangan Kepala Bidang Humas Jabar Kombes Pol Trunoyudo , Wisnu Andiko , peristiwa tersebut terjadi Kamis siang