Langsung ke konten utama

Ratusan 'Bangkai' TransJakarta Mangkrak, Pemprov DKI Gugat Perusahaan Pengadaan di Era Jokowi-Ahok

Ratusan 'Bangkai' TransJakarta Mangkrak, Pemprov DKI Gugat Perusahaan Pengadaan di Era Jokowi-Ahok

Ratusan bus TransJakarta hasil pengadaan tahun anggaran 2013 teronggok di lahan depan Rumah Sakit Karya Bakti Pertiwi, Jalan Raya Dramaga, Bogor. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat jumlah "bangkai" bis tersebut mencapai 483 unit.

Masalah ini menjadi PR bagi Pemprov DKI Jakarta. Di bawah kepemimpinan Anies Baswedan, masalah ini akan dibawa ke ranah hukum. Pemprov akan menggugat para perusahaan penyedia pengadaan bus TransJakarta tersebut.

 "Ditindaklanjuti dibawa ke ranah hukum," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dilansir dari CNBC Indonesia, Jumat (26/7). "Untuk pengembalian 20 persen uang muka yang sudah diterima."

Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tercacat bahwa Pemprov DKI sudah membayar uang muka untuk pengadaan bus sebesar Rp 110 miliar. Namun, perjanjian pengadaan dengan pihak ketiga, dalam hal ini, adalah sejumlah perusahaan yang sempat memenangkan lelang tender pengadaan bus TransJakarta, telah dinyatakan batal demi hukum. Oleh sebab itu, Pemprov meminta pengembalian.

"Kita diminta untuk meminta kepada para pihak ketiga," lanjut Syafrin. "Untuk mengembalikan uang muka yang sudah disetorkan, yang sudah ditarik oleh mereka."

Pemprov DKI, dikatakannya, sudah meminta kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengembalikan uang muka. Namun, upaya tersebut tak kunjung membuahkan hasil karena mereka telah dinyatakan pailit.

"Kami sudah meminta kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengembalikan uang muka, tetapi kemudian mereka tidak bisa mengembalikan," jelas Syafrin. "Oleh sebab itu, sesuai rekomendasi BPK, ini kita laporkan ke biro hukum untuk ditindaklanjuti."

Ia mengatakan bahwa dirinya sudah melayangkan surat ke biro hukum. Meski demikian, masih belum ada kejelasan lanjut terkait perusahaan mana saja yang digugat.

Tender bus TransJakarta periode 2013 yang bernilai lebih dari setengah triliun rupiah pada era pemerintahan Gubernur Joko Widodo alias Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini memang bermasalah. Persoalan tersebut berbuntut pada dipenjarakannya Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta serta adanya persekongkolan tender antar penyedia bus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arab Saudi Gelar Turnamen PUBG Mobile

Arab Saudi sedang menggelar festival Jeddah Season tahun ini. Festival ini merupakan ajang bagi pemerintah negara tersebut memperkenalkan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan turis paling populer di dunia. Salah satu acara yang diadakan dalam festival ini adalah turnamen PUBG Mobile. Acara ini digelar oleh General Sports Authority atau badan pemerintah yang bertanggung jawab di bidang olaharaga. Dikutip dari Arab News , Kamis (26/6), turnamen PUBG Mobile ini digelar sejak 15 hingga 21 Juni. Pemenang dalam turnamen ini adalah Ahad Uz Zaman yang berhasil mengalahkan 49 peserta lainnya. Pria berumur 20 tahun itu menuturkan bahwa dirinya masih mahasiswa dan memang banyak menghabiskan waktu untuk bermain PUBG Mobile. Dia pun mengaku kerap dimarahi sang ibu karena kebiasanannya tersebut. "Ibu saya sering marah menanyakan alasan saya selalu memainkan game ini setiap saat. Jadi, saya sangat senang bisa menggunakan kemampuan PUBG Mobile yang dimiliki (untuk turnamen)

Pak Anies, Warga Muara Baru Beli Air Bersih sampai Rp 50 Ribu Per Hari

Warga RT 019 RW 017, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah terbiasa dengan krisis air bersih, baik saat musim hujan maupun kemarau. Warga yang memasang mesin pompa Perusahaan Air Minum (PAM) pun tidak bertahan lama. "Bukan kekurangan air, dari dulu juga udah kekurangan air. Saya masang PAM bertahan 6 bulan, yang keluar cuma lumpur. Saya mau ngisi (bak) air nggak ada," ujar salah seorang warga, Yuyun, saat ditemui di kediamannya, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (24/7/2019). Yuyun, yang merupakan ibu tiga anak, merasa rugi ketika memasang mesin PAM. Mesin yang sudah dipasang tidak mengeluarkan air, malah Yuyun dikenai beban biaya. "Di sini mah rugi masang (pompa air), ya kita baru masang sudah mati, nambahin beban (biaya) air, nggak keluar aja nambahin beban. Saya masang tahun berapa itu, disuruh bayar, padahal mah keluar juga nggak. Bayar ke PAM," katanya sambil mengupas bawang bersama teman-temannya. Untuk mendapatkan air bersih per hari,

Heboh Polisi ‘Terseret’ di Kap Mobil: Polantas dapat Hadiah & Terungkap Pelaku adalah Mahasiswa S2

Media sosial geger akibat adanya video polantas yang ‘terseret’ di kap mobil akibat mau menilang mobil yang melanggar peraturan lalu lintas. Sosok polantas tersebut menuai pujian berkat aksi heroiknya dalam menjalankan tugas. Yuk, cari tahu lebih lanjut soal kejadian viral tersebut. Video polantas yang beraksi dengan ‘nemplok’ di kap mobil pada saat mau menilang menjadi sorotan. Diketahui, polisi tersebut hendak menilang tapi si pengemudi terus melajukan mobilnya. Akhirnya polisi yang berada di depan menempel di kap mobil dan diseret. Beruntung tidak ada yang terluka akibat kejadian ini. Tidak heran aksi polantas ini menuai pujian dari warganet. Di video tersebut, dia tampak nekat turun dari mobil meski mobil tidak melambat sehingga dia harus berlari mundur dengan susah payah sambil menjaga keseimbangan. Karena aksinya itu, ponselnya sampai terjatuh dan terbelah. Menurut keterangan Kepala Bidang Humas Jabar Kombes Pol Trunoyudo , Wisnu Andiko , peristiwa tersebut terjadi Kamis siang