Langsung ke konten utama

Tembak Rekan Polisinya, Brigadir Rangga Ingin Bebaskan Keponakan?

Tembak Rekan Polisinya, Brigadir Rangga Ingin Bebaskan Keponakan?

Bripka Rachmat Efendi, anggota polisi yang ditembak oleh sesama rekannya, meregang nyawa usai mengamankan Fahrul Zachrie di Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat karena terlibat dalam tawuran. Bripka Rachmat tewas di tangan Brigadir Rangga Tianto dengan penuh luka tembak di sekujur tubuhnya.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol. Asep Adi Saputra, mengatakan bahwa Bripka Rachmat adalah pemerhati lingkungan dalam lini Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas).

Sehari sebelum peristiwa penembakan itu, Bripka Rachmat mendapatkan laporan adanya sekelompok anak muda yang melakukan tawuran.

"Atas tanggung jawabnya, dia mengamankan satu orang bernama Fachrul yang membawa celurit pada saat itu. Kemudian sebagaimana prosedur, dia menyerahkan ke Polsek setempat, dalam hal ini Polsek Cimanggis," jelas Asep di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/7).


Gambar terkait

1. Brigadir Rangga adalah paman dari pelaku tawuran
Saat diamankan ke Polsek Cimanggis, seketika datanglah orangtua dari Fachrul bernama Zulkarnaen dengan didampingi oleh Brigadir Rangga. Asep mengatakan, Brigadir Rangga juga anggota dari Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri.

Saat Fachrul tengah diproses, Brigadir Rangga meminta Bripka Rachmat agar memproses keponakannya itu kepada pihak keluarganya untuk dibina. Akan tetapi, obrolan di situ semakin memanas, sebab Bripka Rachmat ingin Fachrul diproses sesuai aturan hukum.

Lantas, Brigadir Rangga keluar ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Polsek tersebut dan mengambil senjata api jenis HS 9. Brigadir Rangga kemudian menembak ke arah tubuh Bripka Rachmat.

"Dari sembilan yang ada di magasin (slot peluru dalam senjata), tujuh peluru ditembakkan kepada tubuh Bripka Rachmat. Kemudian hasil pendalaman kita terhadap korban, dinyatakan meninggal pada saat itu juga," kata Asep.

Menurut Asep, kasus ini terjadi karena ada kesalahpahaman dalam sebuah komunikasi hingga situasi di tempat kejadian perkara (TKP) memanas.

"Sekali lagi jadi catatan, pelaku atas nama Brigadir Rangga ini merupakan paman dari saudara Fachrul yang diamankan oleh Bripka Rachmat tersebut. Saat ini yang bersangkutan sedang dalam pemeriksaan di PMJ (Polda Metro Jaya)," ungkap Asep.

Tembak Rekan Polisinya, Brigadir Rangga Ingin Bebaskan Keponakan?

2. Apakah Brigadir Rangga bakal dipecat ?

Asep menuturkan, saat ini polisi fokus dengan proses penegakan hukum terlebih dahulu. Sebab, peristiwa ini sudah masuk ranah tindak pidana umum pembunuhan dengan modus penembakan. Selain itu, polisi juga bakal memeriksa kondisi psikologis Brigadir Rangga, termasuk tes urine.

"Apakah ada latar belakang penyalahgunaan kewenangan ini ada persoalan-persoalan lain di belakangnya,'' tutur Asep.

Ketika ditanyai awak media apakah Brigadir Rangga akan segera dipecat, Asep kembali menegaskan, pihaknya fokus terhadap proses penegakan hukum melalui tindak pidana umum terlebih dahulu.

"Nanti kita akan lihat ancamannya seberapa besar. Itu akan kita evaluasi nanti bagaimana internal kepolisian menanggapinya," kata Asep.

Tembak Rekan Polisinya, Brigadir Rangga Ingin Bebaskan Keponakan?


3. Bripka Rachmat tengah diautopsi di RS Polri

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono, mengatakan bahwa jenazah Bripka Rachmat Efendi kini telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan autopsi.

Pihaknya saat ini masih menunggu hasil autopsi, untuk mendalami penyebab terjadinya peristiwa tersebut.

"Masih kita dalami (motif penembakan)," kata Argo.

Bripka Rachmat merupakan anggota Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat )Polda Metro Jaya. Karena menolak membebaskan terduga pelaku tawuran, ia harus meregang nyawa ditembak oleh sesama rekannya personel polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (25/7), sekitar pukul 20.50 WIB.

Bripka Rachmat menerima tembakan sebanyak tujuh kali pada bagian dada, leher, paha, dan perut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arab Saudi Gelar Turnamen PUBG Mobile

Arab Saudi sedang menggelar festival Jeddah Season tahun ini. Festival ini merupakan ajang bagi pemerintah negara tersebut memperkenalkan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan turis paling populer di dunia. Salah satu acara yang diadakan dalam festival ini adalah turnamen PUBG Mobile. Acara ini digelar oleh General Sports Authority atau badan pemerintah yang bertanggung jawab di bidang olaharaga. Dikutip dari Arab News , Kamis (26/6), turnamen PUBG Mobile ini digelar sejak 15 hingga 21 Juni. Pemenang dalam turnamen ini adalah Ahad Uz Zaman yang berhasil mengalahkan 49 peserta lainnya. Pria berumur 20 tahun itu menuturkan bahwa dirinya masih mahasiswa dan memang banyak menghabiskan waktu untuk bermain PUBG Mobile. Dia pun mengaku kerap dimarahi sang ibu karena kebiasanannya tersebut. "Ibu saya sering marah menanyakan alasan saya selalu memainkan game ini setiap saat. Jadi, saya sangat senang bisa menggunakan kemampuan PUBG Mobile yang dimiliki (untuk turnamen)

Pak Anies, Warga Muara Baru Beli Air Bersih sampai Rp 50 Ribu Per Hari

Warga RT 019 RW 017, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah terbiasa dengan krisis air bersih, baik saat musim hujan maupun kemarau. Warga yang memasang mesin pompa Perusahaan Air Minum (PAM) pun tidak bertahan lama. "Bukan kekurangan air, dari dulu juga udah kekurangan air. Saya masang PAM bertahan 6 bulan, yang keluar cuma lumpur. Saya mau ngisi (bak) air nggak ada," ujar salah seorang warga, Yuyun, saat ditemui di kediamannya, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (24/7/2019). Yuyun, yang merupakan ibu tiga anak, merasa rugi ketika memasang mesin PAM. Mesin yang sudah dipasang tidak mengeluarkan air, malah Yuyun dikenai beban biaya. "Di sini mah rugi masang (pompa air), ya kita baru masang sudah mati, nambahin beban (biaya) air, nggak keluar aja nambahin beban. Saya masang tahun berapa itu, disuruh bayar, padahal mah keluar juga nggak. Bayar ke PAM," katanya sambil mengupas bawang bersama teman-temannya. Untuk mendapatkan air bersih per hari,

Heboh Polisi ‘Terseret’ di Kap Mobil: Polantas dapat Hadiah & Terungkap Pelaku adalah Mahasiswa S2

Media sosial geger akibat adanya video polantas yang ‘terseret’ di kap mobil akibat mau menilang mobil yang melanggar peraturan lalu lintas. Sosok polantas tersebut menuai pujian berkat aksi heroiknya dalam menjalankan tugas. Yuk, cari tahu lebih lanjut soal kejadian viral tersebut. Video polantas yang beraksi dengan ‘nemplok’ di kap mobil pada saat mau menilang menjadi sorotan. Diketahui, polisi tersebut hendak menilang tapi si pengemudi terus melajukan mobilnya. Akhirnya polisi yang berada di depan menempel di kap mobil dan diseret. Beruntung tidak ada yang terluka akibat kejadian ini. Tidak heran aksi polantas ini menuai pujian dari warganet. Di video tersebut, dia tampak nekat turun dari mobil meski mobil tidak melambat sehingga dia harus berlari mundur dengan susah payah sambil menjaga keseimbangan. Karena aksinya itu, ponselnya sampai terjatuh dan terbelah. Menurut keterangan Kepala Bidang Humas Jabar Kombes Pol Trunoyudo , Wisnu Andiko , peristiwa tersebut terjadi Kamis siang